Sabtu, 25 September 2021

Tradisi Megengan Menjelang Ramadhan

 


Dalam menyambut Ramadhan setiap daerah memiliki cara sendiri-sendiri. Salah satunya di Kota Madiun, Jawa Timur.

Tradisi “ Megengan “ sudah biasa dilakukan di oleh warga setempat dalam menyambut bulan suci Ramadhan

Tradisi "Megengan" adalah tradisi berupa kenduri dan menukar berkat makanan sebagai tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang rencananya dimulai pada 13 April 2021.

Untuk pelaksanaan Kenduri atau selamatan "Megengan" dilakukan selepas isya di masing-masing masjid ataupun mushalla yang ada di setiap rukun tetangga (RT) yang tersebar di seluruh Kota Madiun.

"'Megengan' ini merupakan tradisi jelang bulan Ramadhan. Dalam 'Megengan' itu, selain melantunkan bacaan ayat-ayat suci Al Quran, juga menukarkan berkat makanan yang dibawa oleh masing-masing kepala keluarga," ujar Takmir Mushalla Al-Amin di RT 09/RW 03 Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Sasomo, di Madiun, Minggu 11 April 2021 seperti dikutip dari ANTARA.

Dia mengatakan umumnya "Megengan" dilakukan beberapa hari sebelum Ramadhan. Berkat makanan yang dibawa masing-masing keluarga bervariasi sesuai dengan kemampuan. Namun, jika menurut tradisi, "Megengan" identik dengan jajanan atau kue apem.

Sayangnya, seiring kemajuan zaman, kue apem sudah jarang yang membuatnya sehingga makanan jenis apa saja bisa untuk "Megengan".

"Yang terpenting adalah niatnya," katanya.

Tujuan "Megengan", katanya, bersyukur atas berkah bulan Ramadhan yang suci dan mohon lindungan Allah SWT untuk lancar dalam menjalankan ibadah puasa dan semua urusan keluarga. Hal itu wujud dari hubungan manusia dengan Tuhan atau "hablum minallaah".

Selain itu, katanya, wujud mempererat hubungan silaturahim antara sesama umat manusia atau "hablum minannas".

Di samping "Megengan", tradisi lain menjelang Ramadhan yang masih lestari di Kota Madiun adalah ziarah kubur ke makam leluhur.

Saat berziarah, warga membawa bunga mawar untuk ditabur di pusara. Makam-makam leluhur juga dibersihkan dari rerumputan dan dedaunan.

Tujuan ziarah makam tersebut mendoakan keluarga yang sudah meninggal agar diberi ketenangan dan diampuni segala dosanya oleh Allah SWT.

Permohonan maaf tersebut intensif dilakukan di Bulan Suci Ramadhan yang diyakini sebagai bulan penuh dengan ampunan.

Sumber : https://lensapurbalingga.pikiran-rakyat.com/

Share:

0 komentar:

Posting Komentar


Label

Pengikut