Sabtu, 25 September 2021

Pabrik Gula Peninggalan Masa Kolonial

 


Pabrik Gula Rejo Agung adalah salah satu pabrik gula yang berdiri dan masih aktif di Kota Madiun Jawa Timur. Pabrik gula ini terletak tidak jauh dari Stasiun Besar Madiun. Sejarah awal pabrik gula ini dimulai pada tahun 1894. Sebagai salah satu anak perusahaan dari NV HANDEL MT. KIAN GWAN yang kemudian berubah menjadi OEI TIONG HAM CONCERN sebagai induk perusahaan dengan status kepemilikan swasta. Saat awal didirikan, pabrik ini hanya memiliki kapasitas produksi sebesar 2000 TCD dengan sistem pemurnia karbonatasi rangkap De Haand.
            Pada tahun 1961 seluruh perusahaan OEI TIONG HAM CONCERN dinasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia yang selanjutnya operasionalnya berada dibawah pengawasan Menteri/ Jaksa Agung RI. Pada tahun 1963 seluruh asset perusahaan eks OTHC diserahkan kepada Menteri Urusan Pendapatan Pembiayaan dan Pengawasan (P3) atau sekarang Kementerian Keuangan RI.
            Selang satu tahun pada tahun 1964 Departemen Keuangan membentuk perusahaan bernama PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia dengan status BUMN dengan tugas melanjutkan aktifitas usaha eks OTHC. Pada tahun 2008 kapasitas produksi PG Rejo Agung ditingkatkan menjadi 4500 TCD dan sistem pemurnian diubah menjadi Sulfitasi. Hingga kini PG Rejo Agung memiliki kapasitas produksi sebesar 6000 TCD.
            Disekitaran komplek pabrik, masih banyak dijumpai bekas rumah dinas milik karyawan pabrik yang hampir sebagian besar kosong. Pabrik ini sekarang tidak menggunakan kereta lori sebagai aktivitas angkutan tebunya, sehingga jalur lori dan emplasemen kereta lori disebelah barat pabrik telah ditutup. Dahulu pabrik ini juga terhubung dengan Stasiun Besar Madiun guna mendukung aktivitas operasional pabrik. Akan tetapi sayang bekas jalur tersebut sekarang hanya bersisa hingga ke depo milik Pertamina saja.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar


Label

Pengikut