Mall Sun City bukan satu – satunya Pusat Perbelanjaan, yang ada di Kota Madiun.
Plaza Madiun, Pasaraya Sri Ratu, Timbul Jaya Plaza, hingga Carrefour telah lebih dahulu ada untuk melengkapi kebutuhan Masyarakat Kota.
Bahkan kehadiran Plaza Madiun, yang berada di Jl. Pahlawan, tidak dapat tersaingi dalam hal tingkat kedatangan Para Pengunjung, dan Pembeli di tempat ini.
Mall yang ramai Pengunjung dengan banyaknya Tenant (Penyewa) terbaik di dalamnya adalah salah satu faktor Keberhasilan Manajemen dalam mengelolah sebuah Mall.
Mall yang dikelola dengan baik, pastinya akan selalu ramai dengan Pengunjung, yang meluangkan waktu untuk berbelanja maupun sekedar kongkow di tempat ini. Sebaliknya, jika Mall ini dirasa sepi baik itu Pengunjung maupun Penyewa (Tenant) di dalamya sudah dapat dipastikan bahwa Mall ini gagal dalam soal Manajamen. Entah itu faktor Marketingnya yang tidak berhasil memasarkan Citra (Image) sebuah Mall kepada Masyarakat Luas, hingga faktor Operasional di dalamnya, yang meliputi Perawatan (Maintenance) sebuah Mall, hingga Manajemen secara keseluruhan yang berjalan tidak sesuai pada tempatnya.
Jika dilihat dari Bangunan Sun City Festival Madiun tidak ada, yang kurang. Sebagai Kompleks dengan luas 6,7 ha, dan terintegrasi oleh Mall, Hotel, Theme Park, Waterpark, dan Ruko, seharusnya Sun City Festival mampu untuk menjadikan tempat ini sebagai Kawasan Komersial Terpadu. Terlebih, jika dilihat dari lengkapnya sarana, dan prasarana, yang ada.
Namun apa boleh buat Kawasan ini tampak seperti Kawasan, yang mati suri dengan beberapa Rukonya, yang dibiarkan terbengkalai Kosong, tanpa ada Penyewa, yang membuka usahanya. Begitu juga dengan Mall Sun City Madiun. Bahkan seiring meningkatnya Tingkat Hunian (Occupancy) di Sun Hotel, ternyata tidak diimbangi oleh tindak lanjut menyelesaikan pengerjaan Kamar Hotel untuk lantai paling atas.
Beberapa hal lain seperti Kurang bersihnya Toilet Kamar Mandi, baik di Mall maupun Hotel hingga tidak adanya Perawatan terhadap beberapa bagian Mall, yang mulai bocor menjadi bukti kurangnya Manajemen, yang baik pada Mall Sun City, maupun Sun City Festival Madiun secara keseluruhan.
Mall Sun City Madiun sepertinya masih dalam menentukan jati diri terhadap Konsep Mallnya. Konsepnya mau di bawa kemana, ataukah lebih berorientasi kepada Mall Kongkow, dengan beberapa Tempat Asyik, atau lebih menekankan kepada Tempat Belanja Terbaik, dengan beberapa Tenant Anchor Berkelasnya. Jika dibuat sebagai Mall Kongkow, dirasa juga masih terlalu sedikit Kafe maupun Resto yang ada.
Memang di Mall Sun City Madiun terdapat Penyewa (Tenant) seperti J.CO, Breadtalk, House Of Wok, Istana Mie dan Es, House Of Tong Ji, yang selalu penuh dengan Para Pecinta Kuliner (Foodie) Sejati Madiun di setiap Akhir Pekan (Weekend) maupun Hari Libur. Namun hal ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa Mall ini merupakan Mall dengan Konsep Kongkow Terbaik di Kota Madiun, mengingat masih sedikitnya Penyewa (Tenant) Kafe maupun Resto, yang hadir di Mall ini.
Terlebih beberapa Tenant sebelumnya, yang digadang bakal jadi Tempat Favorit, akhirnya juga menutup usahanya di tempat ini. Sebut saja Ice Cream Dolar Singapore, dan Pappa Roti, yang akhirnya gagal mempertahankan Eksistensi Usahanya di Mall ini. Terlebih, jika dibuat sebagai Tempat Belanja Terbaik, pastinya Konsep ini juga tidak sesuai.
Kita juga bisa lihat dari banyaknya Tenant, yang menutup usahanya di tempat ini. Mulai dari beberapa Butik Baju, Toko Kesehatan dan Kecantikan Guardian, beberapa Toko Handphone dan Kamera, hingga yang terakhir Lotus sebagai Tenant Department Store Terbaiknya.
Bahkan ada Anggapan (Opini), yang berkembang terhadap Lotus Department Store, ketika beberapa Produk dari Brand tertentu mangkal di depan Toko, dengan Discount maupun Promo, yang tidak wajar, berarti Produk tersebut siap keluar dari Department Store ini.
Hal ini terjadi, bukan karena Produk tersebut memang sedang ada Promo maupun Discount, melainkan untuk menghabiskan Stock Sisa Produk disebabkan tidak laku jual, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menarik Produk di Department Store ini.
Hal ini Kami amati, mulai dari Produk Sepatu Kickers – Rohde, Salt N Pepper, hingga terakhir Jeans West sampai akhirnya Lotus benar menutup usahanya di tempat ini. Jadi Kita dapat mengambil Kesimpulan bahwa Mall ini tidak sesuai, jika diterapkan sebagai Mall dengan Tempat Belanja Terbaik. Terlebih Pesaing (Competitor) seperti Plaza Madiun, yang selalu Eksis, dan Ramai Pengunjung dengan Tenant Matahari, Hypermart menjadi Pesaing terbesar Mall ini.
0 komentar:
Posting Komentar